Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran serta Penyelamatan( Gulkarmat) Jakarta Utara serta Kepulauan Seribu mengerahkan 13 mobil pemadam buat memadamkan api yang membakar rumah serta bedeng di Gang Pelita Tanjung Priok pada Sabtu malam.
Kebakaran itu diprediksi akibat tawuran antarwarga yang diiringi silih lempar bom molotov serta terserang rumah dan bedeng.
” Kebakaran diprediksi terjalin akibat masyarakat tawuran serta silih melontarkan bom molotov yang menyambar rumah masyarakat serta dibakar,” kata Perwira Piket Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara( Jakut) serta Kepulauan Seribu, Sumarno.
Dia mengatakan luas rumah yang dibakar 64 m persegi( m2) serta bedeng yang dibakar seluas 24 m2.
Rumah itu ialah tempat tinggal untuk satu kepala keluarga( KK) dengan 4 jiwa. Sebaliknya bedeng tersebut tempat tinggal untuk 6 KK dengan 24 jiwa.
Suku Dinas( Sudin) Gulkarmat Jakut mobil serta Kepulauan Seribu mengerahkan 65 personel buat memadamkan api di posisi tersebut.” Total kerugian dari kebakaran ini diprediksi menggapai Rp90 juta,” kata ia.
Data kebakaran terjalin pada 19. 32 Wib kemudian petugas meluncur ke posisi serta kala hendak memadamkan tertahan akibat antarwarga ikut serta tawuran.
” Kami mulai melaksanakan pemadaman jam 20. 20 serta berakhir 21. 21 Wib,” kata Kepala Seksi Operasional( Kasi Ops) Sudin Gulkarmat Jakut serta Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman.
Beberapa petugas serta armada pemadam dari Suku Dinas Gulkarmat Jakut serta Kepulauan Seribu pernah tidak dapat memadamkan api di kawasan rel kereta api Tanjung Priok pada Sabtu malam akibat terdapat tawuran di dekat posisi peristiwa.
” Kami memperoleh kabar terjalin kebakaran serta telah mengirim personel tetapi dikala hingga di posisi petugas tertahan tidak bisa melaksanakan pemadaman,” katanya.
Petugas tidak berani masuk sebab pelakon tawuran memakai senjata tajam.” Kami tidak berani masuk ke posisi buat memadamkan api sebab tawuran masih berjalan serta terdapat yang membawa celurit,” kata ia.
Bagi ia, grupnya memohon personel senantiasa di posisi menunggu hingga tawuran berakhir serta dapat melaksanakan pemadaman.” Jika tidak terdapat petugas keamanan kami tidak berani masuk ke kawasan tersebut,” kata ia.